Kebiasaan Menepati Janji

on 19 Mei 2009

Sering orang lain meremehkan kemampuan kita, itu hal biasa! Tidak perlu bimbang, marah, apalagi tersinggu. Yang penting, kita tetap yakin dan tidak meremehkan diri sendiri ...

Tindakan akan lebih berarti daripada sekadar ucapan. Karena itu, jika ada yang meremehkan kemampuan kita, tak perlu tersinggung, marah, apalagi patah semangat. Jangan pula menjadi ciut nyali dan rendah diri.

Sebab, masing-masing orang selalu terlahir dengan berbagai potensi. Maka, selalu gali potensi dan buktikan dengan tindakan serta dengan menunjukkan kemampuan. Justru, dengan diremehkan, harusnya kita bisa terpacu untuk memperlihatkan perbaikan. Untuk itu, penting selalu menanamkan keyakinan tentang kemampuan dalam diri bahwa kita pasti bisa jika kita mau dan selalu berusaha. Dengan selalu menanamkan keyakinan kuat dalam diri, maka segala omongan negatif, segala hal yang mematikan semangat, dengan penyikapan yang benar, justru akan menghasilkan karya-karya yang hebat.

Satu yang penting adalah, buatlah positioning dari potensi diri kita. Positioning inilah janji kita kepada siapapun di komunitas sekitar kita. Kita akan dipersepsikan seperti apa yang menjadi positioning kita. Tentunya, dengan ketepatan antara apa yang kita janjikan (komunikasikan) dengan apa yang kita lakukan.

Janji yang ditepati akan membuat diri kita takkan lagi terbebani dengan utang yang suatu saat ditagih kebenarannya ...

Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mengucapkan kata atau kalimat yang mengandung janji. Sayangnya, kadang apa yang terucap dari mulut kita sekadar kalimat yang berakhir pada ucapan belaka. Janji yang terucap kadang tak kunjung menjadi nyata, bahkan hanya berujung pada bualan semata. Padahal sejatinya, janji adalah utang.

Janji menolong sahabat saat butuh bantuan, janji memberikan imbalan atas jasa yang diberikan, janji datang tepat waktu, janji tidak lagi berbohong, janji tidak berbuat kesalahan lagi, semua itu adalah utang yang wajib dilunasi. Semua itu adalah janji yang harus ditepati.

Janji yang ditepai akan meningkatkan kepercayaan orang lain kepada kita. Janji yang ditepai akan membuat orang tidak akan ragu memberikan kepercayaan kepada kita. Ingat, building trust itu sama dengan building brand!

Membangun kepercayaan itu sama beratnya dengan membangun merek kita. Nama kita adalah merek kita. Jadi ketika kita membuat janji, pertaruhan paling besar yang kita berikan kepada pihak yang diberi janji adalah nama baik kita ...

Oleh karena itu, biasakan menepati janji yang sudah terucap. Biasakan membayar janji dengan perbuatan nyata. Sebab, dengan menepati janji, diri kita akan menjadi insan mulia yang penuh makna, baik bagi diri maupun orang lain.

Karena janji pula kami hadir dengan blog ini. Tidak semua masalah dapat kami selesaikan dengan sempurna dalam keseharian karya kami di credit union, maka dari itu kami sengaja hadir dengan blog ini untuk membantu menjembatani setiap persoalan yang ada di sekitar hidup kita dengan solusi yang ada.

Selamat menikmati!

Bangkit dengan Lentera Jiwa

Bulan ini adalah bulan yang sangat kental dengan nuansa kebangsaan. Tepat pada tanggal 2 Mei adalah Hari Pendidikan Nasional yang dilanjutkan pada 20 Mei sebagai Hari Kebangkitan Nasional. Ditilik dari dua momen besar itu, sudah saatnya kita berkaca agar momen tersebut tak lagi berakhir sebagai sebuah seremonial belaka.

Pendidikan sebagai batu pijakan untuk memperbaiki kualitas sumber daya manusia harus terus diperbaiki. Dan tentunya, semangat untuk turut berjuang membangkitkan negeri harus terus dipelihara dan dikembangkan.

Sayangnya, pendidikan negeri ini masih saja menjadi tumpukan masalah yang seperti tidak kenal henti. Misalnya, 'pembajakan' otak brilian generasi muda bangsa dengan penawaran pendidikan tinggi dan pekerjaan mapa di luar negeri yang terus terjadi. Kemudian, 'pembajakan' perkembangan otak manusia dengan berbagai kemajuan teknologi yang 'merusak'. Di sisi lain, kualitas mental sumber daya manusia kita masih perlu digugah dan dipertajam lagi untuk membangkitkan dan membangun negeri. Sebab, kemiskinan mental masih terjadi di sana-sini.

Beruntung, masih banyak pula mutiara tersembunyi yang justru berbangga mampu mengharumkan nama negeri. Mereka mampu menemukan panggilan hati untuk membangun ibu pertiwi sesuai dengan karya yang digeluti. Panggilan hati inilah yang menjadi 'lentera jiwa' yang terus menjadi penerang untuk menentukan langkah membangun masa depan. Layaknya sebuah 'tuntunan' Tuhan, lentera tersebut memandu masing-masin individu untuk berkreasi demi membangun negeri sekaligus dunia yang dicintai.

Tapi, lentera jiwa bukan semata menuntun langkah untuk mengukir prestasi. Lebih jauh dan dalam lagi, lentera itu akan menuntun kita menjadi insan yang bermanfaat dan berguna bagi komunitas dan lingkungan sekitarnya.

Jika dipupuk dan dipelihara dengan baik, kita akan tumbuh menjadi generasi change maker yang akan memberikan sumbangsih nyata bagi bangsa.

Dan, untuk inilah Credit Union Kubu Bingin, hadir dengan media komunikasi sosial ini bagi sahabat sekalian. Kami ingin menjadi lentera jiwa bagi kita semua, bagi hidup yang lebih baik. Kami ingin menjadi solusi, kami ingin menjadi universitasnya kehidupan bagi siapa saja yang berjalan bersama credit union.

Mari, kita temukan lentera jiwa penerang jalan kita, dan kita bangkit membangun negeri ini dengan apa yang kita bisa. Kami hadir, bangkit dan membangun negeri yang kami cintai ini dengan karya-karya kami di credit union. Kami tunggu kebersamaan kita untuk bangkit menjadi manusia yang mau berbagi dalam karya ...

Karya nyata credit union ...